Siapa Penemu WiFi Sebenarnya? Berawal dari Meneliti Lubang Hitam hingga Jadi Nadi Internet Modern

 


Bayangkan hidup Anda sehari saja tanpa WiFi. Tidak bisa scrolling media sosial, sulit bekerja dari kafe, atau bahkan tidak bisa menonton video streaming favorit Anda. Saat ini, WiFi sudah seperti udara; ada di mana-mana dan menjadi kebutuhan vital. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, siapa sebenarnya sosok jenius di balik penemuan teknologi nirkabel ini?

Banyak yang mengira WiFi diciptakan oleh perusahaan teknologi raksasa di Silicon Valley untuk tujuan internet. Faktanya, teknologi ini lahir dari sebuah ketidaksengajaan seorang ilmuwan astrofisika yang sedang meneliti lubang hitam (black hole) di luar angkasa! Kisah di balik penemuan WiFi adalah perpaduan unik antara sains murni, kerja keras, dan strategi pemasaran yang brilian.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas sejarah mengejutkan bagaimana penelitian antariksa berubah menjadi teknologi yang menghubungkan miliaran manusia di bumi, serta meluruskan mitos populer tentang arti kata "WiFi" itu sendiri.

Table of Contents

Awal Mula: Bukan untuk Internet, Tapi Luar Angkasa

Jauh sebelum kita sibuk mencari password WiFi di kafe, sejarah teknologi ini bermula di Australia pada akhir tahun 1980-an. Di sebuah lembaga riset bernama CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation), seorang ilmuwan bernama Dr. John O'Sullivan sedang mengerjakan proyek ambisius.

O'Sullivan bukanlah insinyur komputer, melainkan seorang ahli astrofisika. Saat itu, ia sedang berusaha mendeteksi gelombang radio samar yang berasal dari ledakan lubang hitam purba. Tantangan terbesarnya adalah sinyal tersebut sangat lemah dan sering terdistorsi oleh gangguan atmosfer atau "suara" kosmik lainnya.

Untuk mengatasi masalah ini, O'Sullivan dan timnya menciptakan sebuah rumus matematika kompleks (algoritma) yang berfungsi untuk "membersihkan" dan mempertajam sinyal radio agar bisa dibaca dengan akurat. Siapa sangka, rumus inilah yang kelak menjadi kunci emas bagi dunia internet.

Dari Laboratorium Astronomi ke Teknologi Nirkabel

Pada awal 1990-an, fokus penelitian mulai bergeser. Para ilmuwan di CSIRO menyadari bahwa masalah yang dihadapi O'Sullivan di luar angkasa mirip dengan masalah pengiriman data komputer secara nirkabel di bumi. Sinyal sering kali memantul di dinding ruangan, menyebabkan data rusak atau lambat (efek multipath).

Tim CSIRO kemudian menerapkan "rumus anti-gangguan" milik O'Sullivan ke dalam sistem komunikasi komputer. Hasilnya luar biasa: data bisa dikirim lewat udara dengan cepat, stabil, dan tanpa kabel yang ruwet. Pada tahun 1992, mereka mematenkan teknologi ini.

Sebuah fakta menarik yang jarang diketahui: Pada tahun 2009, CSIRO memenangkan gugatan hukum besar melawan raksasa teknologi seperti HP, Intel, dan Microsoft karena menggunakan teknologi ini tanpa izin. Mereka mendapatkan kompensasi ratusan juta dolar, membuktikan bahwa WiFi adalah murni inovasi dari riset sains Australia.

Mitos Nama "WiFi" dan Strategi Branding

Setelah teknologinya tercipta, muncul masalah baru: Namanya terlalu teknis. Standar resmi teknologi ini adalah IEEE 802.11b Direct Sequence. Tentu saja, nama seperti itu sangat sulit dijual ke konsumen umum.

Pada tahun 1999, aliansi perusahaan teknologi (sekarang dikenal sebagai WiFi Alliance) menyewa jasa konsultan branding profesional, Interbrand, untuk membuat nama yang lebih "ramah telinga". Dari sekian banyak pilihan, terpilihlah nama WiFi.

Banyak orang salah kaprah mengira bahwa WiFi adalah singkatan dari "Wireless Fidelity" (mirip istilah Hi-Fi atau High Fidelity di dunia audio). Padahal, menurut Phil Belanger, salah satu pendiri WiFi Alliance, WiFi tidak memiliki kepanjangan apa pun. Slogan "The Standard for Wireless Fidelity" hanyalah taktik pemasaran agar terdengar logis, namun secara teknis istilah itu tidak bermakna.

Evolusi Kecepatan WiFi dari Masa ke Masa

Sejak diperkenalkan ke publik, teknologi WiFi terus mengalami evolusi yang sangat pesat. Jika dulu kecepatannya hanya cukup untuk mengirim teks sederhana, kini WiFi mampu mentransfer video resolusi tinggi dalam hitungan detik. Berikut adalah ringkasan evolusi kecepatannya:

  1. WiFi Generasi Pertama (1999): Kecepatan maksimal hanya 11 Mbps. Cukup lambat untuk standar hari ini, namun revolusioner pada masanya.

  2. WiFi 4 (2009): Lompatan besar dengan kecepatan hingga 300 Mbps, mulai mendukung streaming video yang lebih lancar.

  3. WiFi 5 (2014): Menembus batas kecepatan gigabit, tepatnya hingga 1 Gbps. Ini adalah standar yang mungkin masih banyak digunakan di rumah-rumah saat ini.

  4. WiFi 6 (2019): Dirancang untuk menangani banyak perangkat sekaligus dengan kecepatan hingga 9 Gbps. Sangat ideal untuk Smart Home.

  5. WiFi 7 (2024): Generasi terbaru yang menawarkan kecepatan monster hingga 46 Gbps, memungkinkan latensi super rendah untuk teknologi masa depan seperti AR/VR.

Kesimpulan

Kisah penemuan WiFi mengajarkan kita bahwa inovasi besar sering kali datang dari rasa ingin tahu yang murni. Dr. John O'Sullivan tidak pernah berniat membuat kita kecanduan internet; ia hanya ingin mendengar suara bintang-bintang. Namun, berkat ketekunannya memecahkan masalah sinyal luar angkasa, ia justru memberikan "suara" bagi seluruh dunia untuk saling terhubung.

Jadi, setiap kali Anda melihat ikon sinyal WiFi di pojok layar ponsel Anda, ingatlah bahwa di balik kemudahan itu, ada jejak sains rumit yang bermula dari upaya memahami alam semesta.

Reference: Bicara Sejarah
https://www.youtube.com/watch?v=MDEyPnHjm7k
Baca Juga
Posting Komentar

Adblock Terdeteksi

Mohon dukung ferdichocs.my.id dengan mematikan Adblock atau whitelist situs kami agar kami tetap bisa berkarya.