Bedah Bisnis Internet Rakyat 100rb, Inovasi Jenius atau Sekadar Gimmick?

Bedah Bisnis Internet Rakyat 100rb, Inovasi Jenius atau Sekadar Gimmick?

 

Bedah Bisnis Internet Rakyat 100rb, Inovasi Jenius atau Sekadar Gimmick?

Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan kehadiran layanan "Internet Rakyat" yang menawarkan kecepatan 100 Mbps dengan harga sangat miring, hanya Rp100.000 per bulan. Angka ini tentu mengejutkan jika dibandingkan dengan rata-rata harga provider lain yang mematok Rp300.000-an untuk kecepatan 50 Mbps. Banyak yang skeptis, apakah ini hanya gimmick politik atau inovasi nyata?

Berdasarkan analisis mendalam dari Raymond Chin, layanan yang dikelola oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) ini ternyata bukan sekadar bakar uang. Mereka memiliki strategi bisnis yang unik dan potensi mendisrupsi pasar internet di Indonesia. Berikut adalah poin-poin penting mengapa Internet Rakyat bisa menjadi game changer.

  1. Inovasi Teknologi Frekuensi 1,4 GHz
    Kunci murahnya layanan ini terletak pada teknologi yang digunakan. Alih-alih menarik kabel fiber optik ke setiap rumah yang biayanya sangat mahal (sekitar 1,5 - 2 juta per rumah), mereka menggunakan teknologi Fixed Wireless Access (FWA) dengan frekuensi 1,4 GHz. Frekuensi ini unik karena memiliki daya tembus tembok yang kuat, sehingga dari satu pemancar di tengah pemukiman bisa melayani ratusan rumah tanpa perlu galian kabel yang rumit.

  2. Strategi "The Railway Backbone"
    Rahasia kedua adalah pemanfaatan infrastruktur rel kereta api. Internet Rakyat memiliki hak eksklusif untuk menanam kabel serat optik di sepanjang jalur kereta api di Pulau Jawa (sepanjang ribuan kilometer). Jalur ini steril dari gangguan (seperti galian selokan) dan merupakan rute terpendek antar kota, sehingga biaya infrastruktur jauh lebih efisien dibandingkan provider lain yang harus menyewa lahan atau berurusan dengan perizinan yang rumit.

  3. Menyasar Pasar "Blue Ocean"
    Alih-alih bertarung di perumahan elit yang sudah padat pemain (Red Ocean), Internet Rakyat menyasar 80% rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki internet kabel (The Underserved Majority). Target pasar mereka adalah pengguna di kota lapis kedua atau pedesaan yang selama ini hanya mengandalkan kuota HP mahal. Bagi segmen ini, internet murah dan unlimited lebih penting daripada kestabilan ping untuk gaming kompetitif.

  4. Potensi Mengulang Kesuksesan Jio di India
    Strategi perang harga dan penguasaan infrastruktur ini mirip dengan apa yang dilakukan Reliance Jio di India pada tahun 2016. Jio berhasil membuat internet menjadi sangat murah dan merata, bahkan membuat kompetitor besar bangkrut atau merger. Dengan dukungan modal besar dan mitra teknologi dari Jepang, Internet Rakyat memiliki potensi untuk menciptakan "kiamat" bagi provider internet mahal di Indonesia jika eksekusinya berhasil.

  5. Tantangan Kestabilan Sinyal
    Meskipun terdengar sempurna, ada satu kelemahan hukum fisika yang harus disadari: konsistensi. Karena menggunakan sistem wireless (nirkabel), koneksi bisa terganggu oleh cuaca buruk atau kepadatan pengguna di jam sibuk (prime time). Layanan ini mungkin sangat ideal untuk pengguna kasual (nonton YouTube, video call), namun mungkin kurang cocok untuk gamer kompetitif atau trader saham yang membutuhkan koneksi super stabil tanpa jeda.

Kesimpulan

Internet Rakyat tampaknya bukan sekadar scam atau janji manis, melainkan sebuah terobosan bisnis yang cerdas dengan memanfaatkan celah inefisiensi di industri telekomunikasi. Jika mereka mampu menjaga kualitas layanan, ini bisa menjadi solusi pemerataan internet di Indonesia. Namun sebagai konsumen, sesuaikan ekspektasi Anda dengan kebutuhan penggunaan sehari-hari.

Baca Juga
Posting Komentar